![]() |
Berjuta-juta, milyaran, bahkan trilyunan buku telah diproduksi dan telah dibaca oleh begitu banyak generasi manusia untuk mendapat informasi sebanyak mungkin demi perubahan kualitas hidup ke arah yang lebih baik.
Tapi, tahukah kita makna hakikatnya membaca ?
Mampu memgerti tulisan dengan benar dan memahami maksud yang tertuang pada kalimatnya secara letterlijk (makna harfiyah /dzohirnya) merupakan makna lahiriyah dari membaca. Sedangkan hakikatnya adalah membaca dengan rasa (fitrah) kehidupan manusia disekitar menurut standar yang telah ditetapkan oleh Sang Maha Pembuat Kehidupan dan Sang Pembuat Perintah iqro ! (baca!). Sehingga dampak dari membacanya adalah mampu membedakan mana yang haqq dan mana yang bathil dan lahirnya semangat berpegang pada bacaan (aturan) hidup sejati yang nilai kebenarannya mutlak bukan aturan rekayasa manusia yang nilai benarnya masih meraba-raba dengan kapasitas logika terbatas lagi sementara. Bahkan hampir semuanya bertendensi menguntungkan segelintir atau sekelompok orang tapi merugikan banyak pihak disadari ataupun tidak.
Dengan makna membaca hakikat inilah dapat dipahami kenapa dulu Nabi Muhammad SAW yang konon dikenal sebagai orang yang buta huruf (tak bisa baca tulis) bersama para Sahabat RA disaat itu mampu melakukan revolusi kehidupan dalam waktu yang cukup 'singkat'. Dari tatanan hidup jahiliyah yang sudah mengakar berabad-abad menjadi masyarkat cerdas yang mencintai kebenaran sejati dan bersemangat tinggi untuk memperjuangkannya.
Semoga bermanfaat.
Ditulis oleh : Sadullah
.jpeg)
Comments
Post a Comment